Salah satu view kota Manokwari (dari pertengahan gunung meja) |
Selamat pagi, sudah lama tidak menulis lagi, kali ini Saya akan cerita-cerita bagaimana tau saat harus pindah ke Manokwari (-red), oh iya biar gak kaku kalimat di bawah, Saya = Aku, ya begitulah kira kira konotasinya, biar cepat akrab :)
"Pace ko jadi orang manokwari sekara ee.."
Hahaha kira-kira logatnya seperti itu, soalnya aku masih bingung (terkadang) untuk menggunakan "dorang, torang, korang.." Awal cerita sebelum penempatan tugas di Manokwari aku pernah 3 bulan di Madiun, dan aku kira bakal permanen disana, padahal dulu kalo di tanyain bapak/ibu di Madiun "pik disini aja.." "ah engga pak/bu aku mau di wilayah sumatera aja.." dan kenyataan berkata lain, awalnya ada isu penempatan namaku muncul ke Ternate, dan ngebatin (kok aku jauh amat) dan ketika pengumuman fix namaku muncul di manokwari, dan mau nangis, mata merah aja tiba-tiba. Pada saat itu juga aku jadi pengin penempatan di Madiun aja, sedih.
Berangakatlah aku ke Manokwari, via Surabaya dari Madiun naik travel (Sigma -red) sama temen sekamar (ikhsan akrab di panggil ican) di berangkat ke Palu saat itu, 4-5 jarak yang kami tempuh via travel dari jam 12 malam kemudian sampai di Bandara Juanda Subuh, dan harus mengudara lagi untuk transit ke Makassar naik penerbangan (Garuda -red) dan di Makassar harus nunggu sampai dini hari untuk penerbangan ke Manokwari.
ki-ka : ican, suci, penulis |
Untungnya selama menunggu 18 jam lebih kurang, ada temen (se-angkatan di baca: suci) di Makassar jadi ada temen buat ngehibur diri, dari mulai di ajakin makan pertama kali Coto Makassar (Makanan khas -red) btw coto (-red) itu rasanya hambar untuk lidah asli wilayah barat mungkin anda harus nambahin garem biar ada rasanya (ini tips!) kemudian aku di bawa jalan ke trans studio Makassar, mau coba wahana saat itu duit lagi ngepas buat jaga-jaga jadi cuma keliling-makan-foto doang.
Menjelang sore aku di bawa ke Pantai Losari mau nikmatin matahari terbenam, (eaa romantis amat) ".. romantis matamu!" daan, jalanan macet, akhirnya sampe sana langit udah gelap, alhasil nyobain foto juga pada blur, mau di tampilih juga paling di edit efek ke grayscale-an. Berhubung lagi di wilayah baru lagi, aku di ajakin nyicip makanan yang katanya enak dan memang enak sekaligus manis (manis banget malah) namanya "Pisang Epe' "dan minuman angetnya "Sarabak" mirip bandrek sih kalau di Medan, hahaha.
Malam semakin larut, kita putuskan buat istirahat dulu di rumah suci, disambut keluarga kecilnya yang sangat hangat, disambut makan malam yang katanya ala kadarnya tapi, tetap saja enak dengan aroma keluarga yang kumpul jadi satu di meja makan, (yass jadi kengen rumah) percakapan mengalir renyah sesekali menggoda pacarnya Suci, Arman (-red) oh iya Arman ini cowoknya Suci, jadi kita itu bukan jalan berdua tapi bertiga, dan aku jadi nyamuk (sedih) Ibunya sesekali bertanya a b c, dan kemudian cerita jodoh (ini keknnya gak perlu aku jabarin nanti galau)
Mungkin karena badan terlalu kelihatan lelah, ibunya mempersilahkan untuk mandi "biar seger" katanya dan selepas itu disuruh istirahat dulu, dan saking capeknya atau apalah Aku tertidur dan (ehem) ngorok dan bukannya di bangunin suruh diem malah pas bangun Aku di ketawain, asem sekali. Jam sudah menunjukkan pukul 01.30 AM WIT dan aku bergegas pamit untuk meneruskan penerbangan ke Manokwari, di anterin Arman di bekalin sama ibunya Suci, Aku jadi ngerasa terlalu banyak ngerepotin ke Keluarga-nya, dan berangkatlah aku. Dibandara sekali lagi ngucapin terima kasih ke Arman yang udah rela nganterin muter-muter Makassar, dan gak lupa juga nge-WA Suci buat terima kasih lagi sekalian nitip salam ke Keluarga-nya.
Waktu sudah menunjukkan jam 03.15 AM dan nomor penerbangan sudah di teriakkan, berarti waktunya pamit dari Makassar, berat tapi harus dijalanin dan harus pamit dulu, berhubung masih ada cucian jadi ceritanya minggu depan (kalau sempat di lanjutin lagi) nih beberapa cuplikan foto blur dan blur selama jalan di Makassar sebagai bonus xoxoxox, Aku, Topik, pamit! dah! :D
Pertama tiba di jemput suci (yang tengah) |
Ini di trans studio Makassar |
Nyemil pisang epe' (maaf mas arman fotonya goyang :p) |
Kan blur |
".. tiada kesan tanpa komentar anda.." lah ini kan bukan tutorial pik (*plak)